Senin, 15 Mei 2017

Ngentot dengan Tia


DAPAT JATAH NGENTOT SETELAH NGANTER PULANG


Kuliah jam terakhir di kampus S di kawasan Jakarta Selatan baru saja berakhir. Jam menunjukkan pukul 18.00 dan hari pun mulai gelap. Tia, lengkapnya Listya Andriani Fenita, mahasiswi semester 4 fakultas Ekonomi dengan rambut sebahu berwarna brunette berjalan meninggalkan kampus menuju halte depan kampus. Sesampainya di halte, Tia merasa agak kurang nyaman. Mata para cowok penjual rokok dan si timer memelotinya seolah ingin menelanjanginya.
Tersadarlah Tia bahwa hari itu dia memakai pakaian yang sangat sexy. T-shirt putih lengan pendek dengan belahan rendah bertuliskan WANT THESE? sehingga susunya yang berukuran 36C seolah hendak melompat keluar, akibat hari itu Tia menggunakan BH ukuran 36B (sengaja, biar lebih nongol). Apalagi kulit Tia memang putih mulus. Di tambah rok jeans mini yang digunakannya saat itu, mempertontonkan kaki jenjang & paha mulusnya karena Tia memang cukup tinggi, 173cm.
”Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen”, pikir Tia.
Biasanya Tia bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil cowok-cowok di jalan. Siang tadi Tia ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel. Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit.
Tia tambah salah tingkah karena cowok-cowok di halte tersebut mulai agak berani ngliatin belahan susunya yang nongol lebih dekat lagi. ”Najis, berani amat sih nih cowok-cowok mlototin susu gue”, membatin lagi si Tia. Tia menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan pandangan mesumnya ke pantat Tia yang memang bulat sekal dan menonjol.
Makin salah tingkahlah Tia. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya. Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Tia tidak kebayang tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya. Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada. Jam segini di kos juga kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung. Tia coba alternatif terakhir dengan menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman-temannya yang punya mobil, eh sialnya HP mereka pada off. ”Buset, sial banget sih gue hari ini.”
Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai ”Neng, susunya mau jatuh tuh, abang pegangin ya. Kasihan, pasti eneng keberatan hehe”. Pias! Memerah muka Tia. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya malah balas makin pelototin susu Tia. Makin jengahlah si Tia.
Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Tia. Jendelanya terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil menyeringai, si Ethan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Tia, berkulit hitam, tinggi besar, hampir 180cm.
”Tia, jualan lo disini? Hehe…” Tia membalas ”Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Than, anter gue ya…” pinta Tia.
Tia sebenarnya enggan ikut bersama si Ethan karena dia terkenal suka main cewek. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Ethan. Tapi si Ethan malah bilang ”Wah sory Tia, gue harus pergi jemput nyokap gue. Arahnya beda sama kosan elo”
”Than, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo” rajuk Tia. Sambil nyengir mesum Ethan berucap ”Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin”
”Iya deh, ntar gue bayar.” Tia asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut. ”Hehe sip…” kata Ethan sambil membuka pintu untuk Tia. Tia masuk ke dalam mobil Ethan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di halte yang kehilangan santapan rohani.
Mobil Ethan mulai menembus kemacetan ibu kota.
”Buset dah lo Tia, sexy amat hari ini”.
Kata Tia ”Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai bagus hehe…”
”Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dikentot sama tu abang-abang di halte haha…” balas Ethan.
“Sial, enak aja lo ngomong Than!” maki Tia.
Sambil mengerling ke Tia, Ethan berucap “Tia, bayaran tumpangan ini, bayar sekarang aja ya”
”Eh, gue bawa duit cuma dikit Than. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo” balas Tia.
“Sapa yang minta diduitin bensin, Non” jawab Ethan.
“Trus lo mau apa? Traktir makan?” tanya Tia bingung.
“Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja.” ucap Ethan misterius. Semakin bingung si Tia. Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Ethan berkata ”Cukup lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin susu lo. Napsu banget gue liatnya.” Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya.
Seperti disambar petir Tia kaget dan berteriak ”BANGSAT LO THAN. LO PIKIR GUE CEWE APAAN!!”. Pandangan tajam Tia pada wajah Ethan yang tetap cengar-cengir.
“Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini?” kata Ethan. Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak gubuk gelandangan. Tia jelas ogah. “Bisa makin runyam kalo gue turun disini. Bisa2 gue digangbang.” Tia bergidik sambil melihat sekitarnya. ”Ya biarlah si Ethan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi susu gue. Itung-itung amal. Kampret juga si Ethan ini.” Akhirnya Tia ngomong ”Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan? Jangan lama-lama.” Tia ketus.
”Ga kok Tia, cuma sampe kos lo doang.” kata Ethan penuh kemenangan. ”Sialan, itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan…” pikir Tia.
Tangan kiri Ethan langsung terjulur meraih susu Tia sebelah kanan bagian atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Tia merasakan jari-jari kasar Ethan dikulit susunya mulai membelai-belai pelan. Darah Tia agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada susu kanan bagian atasnya. Sambil tetap menyetir, Ethan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Tia yang menegang karena sebal susunya diremas-remas. Ethan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Tia tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Ethan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan susunya.
Nafas Tia mulai agak memburu, tapi Tia masih bisa mengontrol pengaruh remasan-remasan susunya pada nafsunya ”Enak aja kalo gue sampe terangsang gara-gara ini,” pikir Tia. Tapi Ethan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya menyelusup kedalam t-shirt Tia, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu ukuran lebih kecil. Susu Tia yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak tangan Ethan yang sebenarnya lebar juga. ”Ahh…!” Tia terpekik kaget karena manuver Ethan. ”Hehe buset susu lo Tia, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe…” ujar Ethan penuh nafsu.
Ethan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta susu Tia keluar dari BH-nya. Susu sebelah kanan Tia kini nongol keluar dari wadahnya dan terekspos full. ”Wuah..buset gedenya. Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya Tia?” kata Ethan vulgar.
”Bangsat lo Than. Kok sampe gini segala?” protes Tia berusaha mengembalikan susunya kedalam BH-nya. Tangan Tia langsung ditahan oleh Ethan ”Eh, inget janji lo. Gue boleh ngremesin susu lo. Mo di dalam BH kek, di luar kek, terserah gue.” Sambil cemberut Tia menurunkan tangannya. Penuh kemenangan, Ethan kembali menggarap susu Tia yang kini keluar semuanya.
Remasan-remasan lembut di pangkal susu, dilanjutkan dengan belaian memutar disekitar puting, membuat Tia semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai memburu lagi. Apalagi Ethan mulai memelintir-melintir puting Tia yang besar dan berwarna pink. Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Ethan yang kasar memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari susu Tia. Perasaan nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan getaran-getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan Tia. ”Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa nahan!” membatin si Tia.
Tapi puting Tia yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Ethan yang berpengalaman. ”Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo!” pikir Ethan kesenangan. Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Tia tidak sadar kalau Ethan sudah mengeluarkan kedua bongkah susunya. Tangan kiri Ethan semakin ganas meremas-remas susu dan memilin-milih kedua puting Tia. Ucapan-ucapan mesum pun mulai mengalir dari Ethan “Nikmatin aja Tia, remasan-remasan gue. Puting lo aja udah mulai ngaceng tuh. Ga usah ditahan birahi lo. Biarin aja mengalir. memek lo pasti udah mulai basah sekarang.” Tia sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Ethan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Tia untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak. Tia juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab.
“Sial..memek gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si Ethan masih ngremesin susu gue” pikir Tia yang mulai susah menahan birahinya. Berpikir seperti itu, Tia melonggarkan pertahanannya, membiarkan rasa gatal yang mulai menjalari memeknya menguat. Efeknya langsung terasa. Semakin Ethan mengobok-ngobok susunya, rasa gatal di memek Tia semakin memuncak. “BUSETT. Cuma diremes-remes susu gue, gue udah mo keluar?” Tia menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah, ketika kenikmatan semakin menggila di bibir memeknya. Ethan yang sudah memperhatikan dari tadi bahwa Tia terbawa oleh birahinya, semakin semangat menggarap susu Tia.
Ketika melihat urat leher Tia menegang tanda menahan rasa yang akan meledak di bawahnya, jari telunjuk dan jempol Ethan menjepit kedua puting Tia dan menarik agak keras kedepan. Rasa sakit mendadak di putingnya, membawa efek besar pada rasa gatal yang memuncak di pepek Tia. Kedua tangan Tia meremas jok kuat-kuat, dan keluar lenguhan tertahan Tia “Hmmmffhhhhhhh….”. Pada saat itu, memek Tia langsung banjir oleh cairan pejunya. Pantat Tia mengangkat dan tergoyang-goyang tidak kuat menahan arus orgasmenya. “Oh..oh..hmmffhh” Tia masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja. Karena Ethan sudah melihat bagaimana Tia orgasme, keenakan karena susunya dipermainkan. “Hahaha dasar lonte lo Tia. Sok ga suka. Tapi keluarnya sampe kelonjotan gitu.” Ngakak Ethan penuh kemenangan.
Nafas Tia masih tidak beraturan, dan agak terbungkuk-bungkuk karena nikmatnya gelombang orgasme barusan. “Kampret lo Than!” maki Tia perlahan. “Lo boleh seneng sekarang. Tapi berikut ga bakalan gue keluar lagi. Gue udah ga horny lagi” tambah Tia yang berpikir setelah dipuasin sekali maka libidonya akan turun. Tapi, ternyata inilah kesalahan terbesarnya. Beberapa saat setelah memeknya merasakan orgasme sekali, sekarang malah semakin berkedut-kedut, makin gatal rasanya ingin digesek-gesek. ”Lho, kok memek gue makin gatel. Berkedut-kedut lagi. Aduuuh..gue pengen memek gue dikontolin sekaraangg..siaall..” sesal Tia dalam hati. Ethan seperti tahu apa yang berkecamuk dalam diri (dan memek) Tia. Walaupun Tia bilang dia tidak horny lagi, tapi nafasnya yang memburu dan putingnya yang semakin ngaceng mengatakan lain. Ethan menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan bersemak yang memang sangat sepi, dan tangannya langsung bergerak ke setelan kursi Tia.
Tangan satunya langsung menekan kursi Tia agar tertidur. Tia yang masih memakai seatbealt, langsung ikut terlentang bersama kursi. ”EEHHH…APA-APAAN LO THAN??” Teriak Tia. Tidak peduli teriakan Tia, tangan kiri Ethan langsung meremas susu Tia lagi, sedang tangan kanannya langsung meremas memek Tia. ”OOUUHHHH……….!!” lenguh Tia keras, karena tidak menyangka memeknya yang semakin gatel dan berkedut-kedut keras akan langsung merasakan gesekan, bahkan remasan. Akibatnya, Tia langsung orgasme untuk kedua kalinya. Ethan tidak tinggal diam, ketika badan Tia masih mengejang-ngejang, jari-jarinya menggesek-gesek permukaan celana dalam Tia kuat-kuat. Akibatnya, gelombang orgasme Tia terjadi terus-menerus.
”Oouuuhh…Aghhhh…Ouhhhhhhhh hh Ethaannnnn…!! Teriak Tia makin keras karena kenikmatan mendadak yang menyerang seluruh selangkangan dan tubuhnya. Kedua tangan Tia semakin kuat meremas jok, mata memejam erat dan urat-urat leher menonjol akibat kenikmatan yang melandanya. Ketika gelombang orgasme mulai berlalu, Tia mulai membuka matanya dan mengatur pernafasannya. Rasanya jengah banget karena keluar begitu hebatnya di depan si Ethan. ”Aseem, napa gue keluar sampe kaya gitu sih. Bikin tengsin aja. Tapi, emang enak banget. Udah semingguan gue ga ngentot.” batin Tia.
Saat Tia masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Ethan sudah bergerak di atas Tia, mengangkat t-shirt Tia serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga susu Tia yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Ethan. Tersenyum puas dan napsu banget Ethan berucap ”Gilaa..susu lo Tia. Gede banget, mengkal lagi. Harus gue puas-puasin ngenyotinnya ni malem.” Ethan langsung menyergap kedua susu Tia yang putingnya masih mengacung tegak. Mulutnya mengenyot susu yang sebelah kanan, sambil tangan kanannya meremas-remas & memilin-milin puting yang sebelah kiri. Diisap-isap, lidah Ethan juga piawai menjilat-jilat dan memainkan kedua puting Tia. Gigitan-gigitan kecil dipadu remasan-remasan gemas jemari Ethan, membuat Tia terpekik ”Ehhgghh ahh.. ahh.. Ehhtanhnn.. kahtanya.. kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. kok sekarangg.. loh ngeyotin susu guehh…ahh..ahh..” kata Tia sambil tersengal-sengal nahan birahi yang naik lagi akibat rangsangan intensif di kedua susunya. Ethan sudah tidak ambil pusing ”Hajar bleh. Kapan lagi gue bisa nikmatin susu kaya gini bagusnya.”
Sekarang kedua tangan Ethan menekan kedua susu Tia ketengah, sehingga kedua putingnya saling mendekat. Kedua puting Tia langsung dikenyot, dihisap & dimainin oleh lidah Ethan. Sensasinya luar biasa, Tia semakin terhanyut oleh birahinya. Desahan pelan tertahan mulai keluar dari bibir ranum Tia. Lidah Ethan mulai turun menyusuri perut Tia yang putih rata, berputar-putar sejenak di pusernya. Tangan kanan Ethan aktif membelai-belai dan meremas paha bagian dalam Tia. ”Aah..ah.. emhh.. emh..Than.. lo ngapahin sihh..” keluh Tia tak jelas. Dengan sigap Ethan menyingkap rok mini Tia tinggi-tinggi. Memperlihatkan mini panty La Senza Tia berwarna merah. Agak transparan, dibantu cahaya lampu jalan samar-samar memperlihatkan isinya yang menggembung montok. Jembut Tia yang tipis terlihat hanya diatas saja, dengan alur jembut ke arah pusernya. ”Buseett..sexxyy bangett.. bikin konak gue ampir ga ketahan.” syukur Ethan dalam hati.
Tanpa babibu lagi jari-jari Ethan langsung menekan belahan pepek Tia, dan Ethan langsung mengetahui betapa horny-nya Tia ”Wah Tia, memek lo udah becek banget neh. Panty lo aja ampe njeplak gini hehe…” Tia cuma bisa menggeleng-geleng lemah, sambil tetap menggigit bibir bawahnya, karena jemari Ethan menenekan dan menggesek-gesek memeknya dari atas panty. ”Thaan..than..singkirinn tangan lo doong….emh..emh..” keluh Tia perlahan, tapi matanya memejam dan gelengannya semakin cepat. ”Wah, harus cepat gw beri teknik lidah gue neh, biar si Tia makin konak hehe…” pikir Ethan napsu.
Cepat Ethan ambil posisi di depan selangkangan Tia yang terbuka. Kursi Tia dimundurkan agar beri ruang cukup untuk manuver barunya. Paha Tia dibuka semakin lebar, dan Tia nurut saja. Jemari Ethan meraup panty mungil Tia, dan membejeknya jadi bentuk seperti seutas tali sehingga masuk kedalam belahan memek Tia. Ethan mulai menggesek-gesekkan panty Tia ke belahan memiawnya dengan gerakan naik turun dan kiri kanan yang semakin cepat. ”Aah.. aahh…ehmm..ehhmm.. uuh.. hapaan itu Etthann ahh…” desah Tia keenakan, karena gesekan panty tersebut menggesek-gesek bibir dalam memeknya sekaligus clitorisnya. Ethan juga semakin konak melihat memek Tia yang terpampang jelas.
Dua gundukan tembem seperti bakpau, mulus tanpa ada jembut di sekelilingnya, cuma ada dibagian atasnya saja.
”Tia, pepek lo ternyata mantap & montok banget. Pasti enak kalo gue makan neh. Apalagi sampe gue genjot nanti hehe” ujar Ethan penuh nafsu. Panty Tia dipinggirkan sehingga lidah Ethan dengan mudah mulai menjilati bibir memiaw Tia. Tapi sebentar saja Ethan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya. Langsung diangkatnya pantat Tia, dan dipelorotkan panty-nya.
Kini antara Ethan dan memek Tia yang tembem dan mulus, sudah tidak ada penghalang apa-apa lagi. Ethan langsung menyosorkan mulutnya untuk mulai melumat bakpao montok itu. Tapi, Tia yang tiba-tiba memperoleh kesadarannya, karena ada jeda sesaat ketika Ethan melepaskan pantynya, berusaha menahan kepala Ethan dengan kedua tanggannya. ”Gila lo Than, mo ngapain lo?? Jangan kurang ajar ya. Bukan gini perjanjian kita!” ujar Tia agak keras. Tapi kedua tangan Tia dengan mudah disingkirkan oleh tangan kiri Ethan, dan tanpa dapat dicegah lagi mulut Ethan langsung mencaplok memek Tia. Ethan melumatnya dengan gemas, sambil sekali lidah menyapu-nyapu clitoris dan menusuk-nusuk kedalam memiaw. Bunyi kecipakan ludah dan peju Tia terdengar jelas. Konak Tia yang sempat turun, langsung naik lagi ke voltase tinggi. Kepala Tia mengangkat dan dari bibirnya yang sexy keluar lenguhan agak keras.
”Ouuuffhhh….eeahh…ah. .ah lo apain mehmmek gue Thann..” erang Tia nyaris setengah sadar.
Rasa gatal yang hebat menyeruak dari sekitar selangkangannya menuju bibir-bibir memeknya. Rasa gatal itu mendapatkan pemuasannya dari lumatan bibir, jilatan lidah dan gigitan kecil Ethan. Tapi, semakin Ethan beringas mengobok-obok memek Tia dengan mulut, dibantu dengan ketiga jarinya yang mengocok lubang memek Tia, rasa gatal nikmat itu malah semakin hebat. Tia sudah tidak dapat membendung konaknya sehingga desahan dan erangannya sudah berubah menjadi lenguhan.
” OUUHHHHG….. HMMPPHH… ARRGGHH.. HAHHH.. OUHHH..”.
Kepala Tia menggeleng ke kiri dan kanan dengan hebatnya. Kedua tangannya menekan kepala Ethan semakin dalam ke selangkangannya. Pantatnya naik turun tidak kuat menahan rangsangan yang langsung menyentuh titik tersensitif Tia. Rasa ogah & jaim sudah hilang sama sekali. Yang ada hanya kebutuhan untuk dipuaskan.
”ETHAANN…GILLAA… HOUUUHHH.. ENAAKK…. THANN…AHHH” Tia semakin keenakan.
Ethan yang sedang mengobok-obok memek Tia semakin semangat karena memek Tia sudah betul-betul banjir. Peju dan cairan pelumas Tia membanjir di mulut dan jok mobil Ethan. Jempol kiri Ethan menggesek-gesek clitoris Tia, sedang jari-jari Ethan mengocok-ngocok lubang memek dan G-spot Tia dengan cepat. ”Heh, ternyata lo lonte juga ya Tia. Mulut lo bilang nggak-nggak mulu. Tapi memek lo banjir kaya gini. Becek banget…” kata Ethan dengan semangat sambil tetap ngocok memiaw Tia.
Dalam beberapa kocokan saja Tia sudah mulai merasakan bahwa gelombang orgasme sudah diujung memeknya. Ketika Ethan melihat mata Tia yang mulai merem melek, otot-otot tangan mulai mengejang sambil meremas jok mobil kuat-kuat dan pantat Tia yang mulai mengangkat, Ethan tau bahwa Tia akan sampai klimaksnya. Langsung saja Ethan menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah selangkangan Tia. Tia jelas saja langsung blingsatan ” Ah..ah napa brentii…” sambil tangannya mencoba mengocok memeknya sendiri. Ethan dengan tanggap menangkap tangan Tia, dan berujar ”Lo mau dituntasin?”. Tia merajuk ”Hiyah.. Than.. gue udah konak banggett nih. Pleasee.. kocokin lagi gue ya…”
“Kalo gitu lo nungging sekarang…” kata Ethan sambil menidurkan kursi sopir agar lebih lapang lagi dan ada pijakan buat Tia nungging. “Napa harus nungging Than?” Tia masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya sendiri. “Ayo, jangan bantah lagi…” kata Ethan sambil mengangkat pantat Tia agar segera menungging.
Tia dengan patuh menaruh kedua tangannya di jok belakang, dengan kedua lutut berada di jok depan yang sudah ditidurkan. Posisi yang sangat merangsang Ethan, demi melihat bongkahan pantat yang bulat, dan memek tembem yang nongol mesum di bawahnya.
Cepat Ethan melepas sabuk dan celana panjangnya, lalu meloloskan celana dalamnya. Langsung saja kontol hitam berurat sepanjang 17cm dan berdiameter 4.5cm itu melompat tegak mengacung, mengangguk-ngangguk siap untuk bertempur. Tia yang mendengar suara-suara melepas celana di belakangnya, menengok dan langsung kaget melihat kontol Ethan sudah teracung dengan gagahnya.
”Buset, gede juga tu kontol, hampir sama dg punya Albert.” pikir Tia reflek.
”Eh, lo mo ngontolin gue Than? Enak aja!” teriak Tia dan mencoba untuk membalik badan.
Tapi Ethan lebih cepat lagi langsung menindih punggung Tia, sehingga Tia harus bertelekan lagi dengan kedua sikunya ke jok belakang. Ethan menggerakkan maju mundur pantatnya sehingga kontolnya yang ngaceng, menggesek-gesek bibir memek Tia. ”Sshh…Than…mmhh.. jangan macem-macem lo ya!” ujar Tia masih berupaya galak, tidak mau dikentot oleh Ethan.
Kedua tangan Ethan meraih kedua susu besar Tia yang menggantung dan meremas-remasnya dengan ganas. Sambil menciumi dan menggigit tengkuk Tia, Ethan berkata ”Udah deh, lo ga usah sok ga doyan kontol gitu. Kan lo yang mau dituntasin. Ini gue tuntasin sekalian dengan kontol gue. Lebih mantep timbang cuma jari & lidah hehe…” Remasan & pilinan di kedua toket dan serbuan di tengkuk dan telinga membuat gairah Tia mulai naik lagi. Nafas Tia mulai memburu. Tapi Tia masih mencoba untuk bertahan. Namun, gesekan kontol yang makin intense di bibir memek Tia, betul-betul membuat pertahanan Tia makin goyah. Kepalanya mulai terasa ringan, dan rasa gatal kembali menyerang memeknya dengan hebat.
”Hmffh…shh…awas lo Than kalo sampe hhemm.. sampe berani masukin kontol lo, lo bakal gue..hmff..gue….OUUHHHHH” omongan Tia terputus lenguhannya, karena tiba-tiba Ethan mengarahkan pal-kon nya ke lubang memek Tia yang sudah basah kuyup dan langsung mendorongnya masuk, hingga kepala kontol Ethan yang besar kaya jamur merah amblas dalam memek tembem Tia, sehingga ada peju Tia yang muncrat keluar.
”Hah..hah…shhh…brengs ek lo Ethannn. kontol lo…kontol lo…itu mo masuk ke memek guee…” erang Tia kebingungan, antara gengsi dan birahi. Ethan diam saja, tapi memajukan lagi pantatnya sehingga tongkolnya yang besar masuk sekitar 2 cm lagi, tapi kemudian ditarik perlahan keluar lagi sambil membawa cairan pelumas memek Tia. Sekarang pantat Ethan maju mundur perlahan, mengocok memiaw Tia tapi tidak dalam-dalam, hanya dengan pal-konnya aja. Tapi, hal ini malah membuat Tia blingsatan, keenakan.
”HMFPHH….HEEMMFFHH…SS HH AAHH…Ethannn kontol lo… kontol lo… ngocokin memek guee….hhmmmff”. Rasa gatal yang mengumpul di memek Tia, serasa digaruk-garuk dengan enaknya. Tia yang semula tidak mau dikontolin, jadi kepengen dikocok terus oleh kontol Ethan.
Kata Ethan ”Jadi mau lo gimana? Gue stop neh”. Ethan langsung mencabut kontolnya, dan hanya menggesek-gesekkan di bibir memek Tia. ”Ethaan…pleasee.. kentot gue. Masukin kontol lo ke memek gue. Gue udah ga tahan gatelnya..gue pengen dikenttooott!!!” rengek Tia sambil menggoyang-goyangkua pinggulnya, berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Ethan yang dibibir memeknya bisa masuk lagi.
”Hahahaha sudah gue duga, elo emang lonte horny Tia. Dari tampang & body elo aja gue tau, kalo elo itu haus tongkol” tawa Ethan penuh kemenangan. ”Ayo buka paha lebih lebar lagi” perintah Ethan. Tia langsung menurutinya, membuka pahanya lebih lebar sehingga memeknya makin terpampang. Ethan tanpa tedeng aling-aling langsung menusukkan kontolnya kuat-kuat ke memek Tia. Dan…BLESHH…seluruh tongkol hitam itu ditelan oleh memek montok Tia. Air peju Tia terciprat keluar akibat tekanan tiba-tiba benda tumpul besar.
”AUUGGHHHH…………!!! ” pekik Tia yang kaget dan kesakitan.
”Hehehe gimana rasa kontol gue Tia?” kekeh Ethan yang sedang menikmati hangat dan basahnya memek Tia. Tia masih shock dan agak tersengal-sengal berusaha menyesuaikan diri dengan benda besar yang sekarang menyesaki liang memeknya. ”Buseet..tebel banget nih kontol, memek gue penuh banget, keganjel. Mo buka paha lebih lebar lagi udah ga bisa.. mhhmff” erang Tia dalam hati. Karena Tia diam saja, hanya nafasnya saja yang terdengar memburu.
Ethan mulai menarik keluar kontolnya sampai setengahnya, kemudian mendorongnya masuk lagi. Demikian terus menerus dengan ritme yang tepat. ”Hehh..heh…mmm legit banget memek lo Tia..” desah Ethan keenakan ngentotin memek Tia yang peret tapi basah itu. Hanya butuh tiga kocokan, Tia mulai didera rasa konak dan kenikmatan yang luar biasa. Menjalari seluruh tangan, pundak, susunya, sampai selangkangan dan seluruh memeknya. Rasa gatal yang sangat digemari oleh Tia seperti mengumpul dan menjadi berkali lipat gatalnya di pepek Tia. Tia sudah tidak mendesah lagi, tapi melenguh dengan hebat. Hilang sudah gengsi, tinggal rasa konak yang dahsyat.
”UUHHHHH…..UHHH……OUUHHGG GG… ENNAAKKNYAA…”.
”OH GODD..memek GUE…memek GUE..”
Tia terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..
”memek GUE..GATELLL BANGETT….KENTTOOTTT GUE TTHANN…ARGGHH…”
Lenguhan Tia semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir sexy-nya. Kepalan tangan Tia menggegam keras, kepalanya menggeleng semakin cepat, pinggulnya bergerak heboh berusaha menikmati seluruh kontol Ethan. Ethan pun terbawa napsunya yang sudah diubun-ubun. Tangannya meremas-remas susu Tia tanpa henti dengan kasarnya, dan Ethan sudah tidak menciumi pundak & tengkuk Tia, melainkan menggigitnya meninggalkan bekas-bekas merah. Pantatnya bergerak maju mundur dengan ritme yang berantakan, cepat lalu perlahan, kemudian cepat lagi, membuat kontol Ethan mengocok memek Tia seperti kesetanan.
Bunyi pejuh Tia yang semakin membanjir menambah nafsu mereka berdua semakin menggila. SLEPP..SLEPP..SLEPP..PLAK..PLA K…suara kontol yang keluar masuk memek dan benturan pantat Tia dengan pangkal kontol Ethan terdengar di sela-sela lenguhan Tia & Ethan. Tak sampai 10 menit Tia merasakan aliran darah seluruh tubuhnya mengalir ke memeknya. Rasa gatal sepertinya meruncing dan semakin memuncak di tempat-tempat yang dikocok oleh tongkol Ethan.
”GUEE KELUAARRRR THANNN……OUUUHHHHHHHHH….A HHHHHHH…” teriak Tia melampiaskan rasa nikmat yang tiba-tiba meledak dari memeknya. Ethan merasakan semburan hangat pada tongkolnya dari dalam memek Tia. Karena Ethan tetap mengocokkan kontolnya, bahkan lebih cepat ketika Tia mencapai klimaksnya, Tia bukan saja dilanda satu orgasme, melainkan beberapa orgasme sekaligus bertubi-tubi.
”OAHHH…OHHH….UUUHH..KOK..K OK.. KLUAR TERUSSS NIIIHHH…” erang Tia dalam klimaksnya yang berkali-kali sekaligus. Hal ini membuat Tia berada dalam kondisi extacy dalam 30 detik lamanya. Badan Tia berkelonjotan, air pejunya muncrat keluar dari dalam memeknya. ”Gilaa..enak bener than… gue sampe keluar berkali-kali” ujar Tia agak bergetar karena Ethan masih dengan nafsunya mompain memek Tia. ”Hehehe demen banget liat lo keluar kaya gitu Tia. Betul-betul nafsuin. Tapi ini baru setengah jalan. Gue bikin lo lebih kelonjotan lagi. Gue kentot lo sampai peju lo keluar semua…” kata Ethan.
Tia hanya bisa merutuk dalam hati, karena memang dia merasa keenakan dientot Ethan dengan cara sekasar itu. Kemudian Ethan membalik tubuh Tia agar terlentang dan bersandar di jok belakang. Kedua kaki Tia diangkat dan mengangkang lebar sehingga Ethan bisa dengan jelas melihat memek Tia yang chubby itu berleleran dengan peju Tia. ”Than, udahan dulu ya. Gue lemes banget…” Tia terengah-engah minta time-out. Tapi bukan Ethan namanya kalo nurutin kemauan si cewek. Bagi Ethan, si cewek harus digenjot terus sampai betul-betul lemes, baru disitu si cewek dapat klimaksnya yang paling hebat. Tidak peduli rengekan Tia, Ethan langsung mengarahkan kontolnya ke memek Tia yang menganga, dan langsung BLEESHH..!! Dengan mudahnya memek Tia menelan kontol Ethan.
”Hmmffpp..sshiitt..” Tia cuma bisa mengumpat perlahan karena tiba-tiba saja (lagi) kontol Ethan sudah amblas kedalam memeknya. Ethan langsung menggenjot Tia dengan kecepatan tinggi. SLLEPP…SLEEPP… SLLEPPP…SLEPP…. kontol Ethan keluar masuk memek Tia dengan cepat. Tia yang sudah lemes dan kehabisa energy, tiba-tiba mulai merasakan sensasi horny lagi. ”Oh shit..gue kok horny lagi. Lagi-lagi memek gue minta digaruk shhhh..” mengumpat Tia dalam hati. Ethan yang kini berhadapan dengan Tia, bisa melihat perubahan mimik muka Tia yang dari lemes dan ogah-ogahan, menjadi mimik orang keenakan dan horny abis. ”Hehehe gue kata juga apa. Elo memang harus dikentot terus, dasar memek lonte…” ujar Ethan sambil terus memompa memek Tia. Kedua tangan Ethan kini bertelekan di susu Tia, dan meremasnya seperti meremas balon.
”AAHH…AHH…AHH..EEMMPPHH… .EKKHH….” erang Tia yang merem melek keenakan dientot. Kali ini tidak sampai 5 menit, seluruh otot tubuh Tia sudah mengejang. Kedua tangan Tia memeluk dan mencakar punggung Ethan kuat-kuat. Lenguhan yang keluar dari mulut Tia semakin keras.
”HOUUUHH….HOOOHH….UUUGGHHH …ENNAAKKKKK..TERUSSS THANN…. GENJOTTT TERUSS…. GUE AMPIIRR NEEHHH……..”.
”Woe, lonte, lo udah mo keluar lagi? Tunggu gue napa” damprat Ethan tapi tetapi malah mempercepat genjotannya. Tanpa dapat dihalangi lagi, memek Tia kembali berkedut-kedut keras dan meremas-remas kontol Ethan yang berada didalamnya. Diiringi pekikan keras, Tia mencapai klimaksnya yang kesekian.
”AAGGGHHHHHHHHHHHHH……….. ………GUE KLUUAARRR ……..”.
Tia merasakan gelombang kenikmatan yang luar biasa itu lagi, dan seluruh tulangnya serasa diloloskan. ”Hhhh…..enak bangetttttt. Lemes banget gue” membatin si Tia. Melihat Tia yang sudah keluar lagi, kali si Ethan agak kesal karena dia sebenernya juga sudah hampir keluar. Tapi kalo si cewek sudah nggak binal lagi, si Ethan merasa kurang puas. ”Sialan, lo Tia. Main keluar aja lo. Kalo gitu gue entot diluar aja lo. Di sini sempit banget”.
Maka Ethan langsung membuka pintu mobil, keluar dan menarik Tia keluar. ”Eh..eh.. apa-apaan ni Than. Gue mo dibawa kemana?” tanya Tia lemes. “Kaki gue lemes banget Than, susah banget berdiri” tambah Tia. Ethan langsung bopong Tia keluar dari mobil. Langsung dibawa kedepan mobil. Lantas badan Tia ditenkurapkan di kap depan BMW-nya.
Posisinya betul-betul merangsang. Pinggang ke atas tengkuran di kap mobil, dengan kedua tangan terpentang. Kedua kaki Tia yang lemes menjejak tanah, dibuka lebar-lebar pahanya oleh Ethan. Tia jengah sekali karena kini dia bugil di tempat terbuka. Siapa saja bisa melihat mereka. ”Than, balik dalam lagi aja yuk” ujar Tia sambil berupaya berdiri. Tapi dengan kuatnya tangan Ethan menahan punggung Tia agar tetap tengkurap di kap mobil, sehinggu pantatnya tetap nungging. ”Kan gue udah bilang, gue bakal kentotin lo sampai habis peju lo Tia” ujar Ethan yang nafsunya makin berkobar melihat posisi Tia.
Hawa dingin malam malah membuat Ethan merasa energinya kembali lagi. Kedua tangan Ethan meremas bongkahan semok pantat Tia, dan membukanya sehingga memek Tia yang masih berleleran peju ikut membuka. Ethan langsung melesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Tia. ”AHHHH…” pekik Tia tertahan.
Kali ini Ethan betul-betul seperti kesetanan. Tidak ada gigi 1, atau 2, bahkan 3. Langsung ke gigi 4 dan 5. Genjotan maju mundurnya dilakukannya sangat cepat, dan ketika menusukkan tongkolnya dilakukan dengan penuh tenaga. PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK..bunyi pantat Tia yang beradu dengan badan Ethan semakin keras terdengar. ”GILAA…ENAKKK BANGET NIH memekKK…..” Ethan mengerang keenakan.
Tangannya mencengkram pantat Tia kuat-kuat, dan kepala Ethan mendongak ke atas, keenakan. Tia yang mula-mula kesakitan, mulai terangsang lagi. Entah karena kocokan Ethan, atau karena sensasi ngentot di areal terbuka seperti ini. Perasaan seperti dilihat orang, membuat memek Tia berkedut-kedut dan gatel lagi. Maka lenguhannya pun kembali terdengar.
”OUUHHH….HHHMMFFPPPPP….OHH H..UOOHH…ENAK..ENAK..ENAAKKK ….” Tia meceracau.
Mendengar lenguhan Tia, Ethan tambah nafsu lagi ”Ooo.. lo demen ya dikentot kasar gini ya Van..Gue tambahin lagi kalo gitu” kata Ethan dengan nafas memburu. Jari-jari Ethan tetap mencengkram bongkahan montok pantat Tia, tapi bedanya kedua jari jempolnya dilesakkan kedalam lubang pantatnya. Dan digerakkan berputar-putar didalamnya. Lubang pantat Tia adalah juga merupakan titik sensitif bagi Tia, sehingga mendatangkan sensasi baru lagi. Apalagi 2 jari jempol yang langsung mengobok-oboknya. Tia makin blingsatan dan makin heboh lenguhannya.
”GILAA LO THAN…UUHHHHHH.. UHH..UHH.. OUUUUUUHHHHHHH…..!
Tia sudah tidak bisa berkata-kata lagi, cuma lenguhan yang kluar dari mulutnya. Ethan tidak sadar bahwa setelah hampir 10 menit mengocok Tia dari belakang, Tia sudah dua kali keluar lagi. Tia yang sudah agak lewat sensasi orgasmenya, mulai menyadari bahwa gerakan Ethan mulai tidak beraturan dan tongkolnya jadi membesar. ”Oh shit, Ethan mo keluar. Pasti dia pengen nyemprot dalam memek gue. Harus gue cegah” pikir Tia panik. Tapi, pikiran tinggal pikiran. Badan Tia tidak mau diajak kerja sama. Mulutnya meneriakkan ”THAAN, JANGAN NGECRET DIDALLAMM….PLEASEE!!!”. Tapi Ethan yang memang sudah berniat menyemprotkan pejunya dalam memek Tia, malah semakin semakin semangat menggenjot dalam-dalam memek Tia. Tia sendiri karena memeknya semakin disesaki oleh kontol Ethan yang membesar karena hendak ngecret, jadi terangsang lagi dan langsung hendak ngecret juga.
Maka, ketika Ethan mencapai klimaksnya, tangannya mencengkram pantat Tia kuat-kuat, dan kontolnya ditekan dalam-dalam dalam memek Tia, Ethan meraung keras. “HMMUUUUAHHHHH….AAHHHH” cairan peju hangat Ethan menyemprot berkali-kali dalam liang memek Tia. Tia pun bereteriak keras ” OUUUAAHHHH….GUE KELUARRRRR….” dan pejunya pun ikut muncrat lagi.
Kedua mahluk lain jenis itu berkelonjotan menikmati setiap tetes peju yang mereka keluarkan. Cairan peju Ethan dan Tia berleleran keluar dari sela-sela jepitan kontol & memek Tia. Banyak sekali cairan yang keluar meleleh dari memek Tia turun ke pahanya.
Ethan puas sekali bisa menembakkan pejunya dalam memek cewek sesexy Tia. Apalagi si Tia ikutan keluar juga. ”Komplet dah” pikir Ethan. Karena lemas, Ethan ikut tengkurap, menindih tubuh Tia di atas kap mobil. kontolnya yang mulai mengecil, masih dibiarkan di dalam memek Tia. Sedang Tia sendiri, masih memejamkan mata menikmati setiap sensasi extasy kenikmatan orgasme yang masih menjalarinya seluruh tubuhnya. Belum pernah ia ngentot sampai keluar lebih dari 4 kali seperti ini. Apalagi sebelumnya dia sempat menolak. Rasa tengsin dan malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar.
Ethan yang masih menindihnya berkata ”Hehehe enak kan. Gue demen banget ngentot sama lo Van. Betul-betul binal & liar. Memek lo ga ada matinya, nyemprot peju mulu” kata Ethan seenaknya. Tia cuma bisa diam dan ngedumel dalam hati. ”Udah, bangun lo. Anter gue pulang sekarang. Berlebih banget nih gue bayarnya” ujar Tia ketus. ”Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau. Sekarang gue anter lo pulang” balas Ethan.
Ethan pun bangun dari punggung Tia dan beranjak ke pintu mobil dan mulai memakai pakaian dan celananya. Tapi kemudian dia heran, kok si Tia masih tengkurapan aja di kap mobil. ”Hei, katanya mo pulang. Kok masih tengkurapan aja” tanya Ethan. Tia tidak menjawab, hanya terdenger dengusan nafas saja. Ketika Ethan menghampiri, terlihatlah betapa merahnya muka Tia, karena menahan malu. ”Than, bantuin gue bangun dong. Kaki gue lemes banget. Selangkangan gue rasanya kaya masih ada yang ngganjel” ujar Tia malu-malu. ”Hahaha…KO juga lo ya, cewe paling bahenol di kampus” tawa Ethan membahana. Bertambahlah merahlah muka si Tia. Ketika mau bopong Tia, tiba-tiba pikiran mesum Ethan keluar lagi. Dikeluarkanlah HP-nya yang berkamera. Ethan ambil beberapa shot posisi Tia yang mesum banget itu plus dua close up memek Tia yang berleleran peju.
Karena Tia memejamkan mata untuk mengatur nafas, dia tidak sadar akan tindakan Ethan. Akhirnya Ethan kasihan juga, tubuh Tia dibopong masuk kedalam mobil. Bahkan dibantuin memakai pakaian dan roknya lagi. Tapi ketika Tia meminta panty-nya, Ethan berkata ”Ini buat gue aja. Kenang-kenangan. Lo ga usah pake aja. Memek lo butuh udara segar kelihatannya, habis tadi gue sumpalin pake kontol gue terus”. ”Sial lo Than. Ya udah, ambil dah sana” ketus Tia.
Tia langsung tertidur di kursi mobil. Baru terbagun ketika mobil Ethan sudah sampai di depan pagar kos-kosan Tia. ”Lo bisa jalan ga Van? Kalo masih lemes, gue papah deh masuk ke kamar lo. Itung-itung ucapan terima kasih sudah mau ngentot ama gue malam ini hehe” kata Ethan nakal. Tia tidak bisa menolak tawaran itu, karena memang dia masih merasa lemas dikedua kakinya. Maka Ethan pun memapah Tia berjalan menuju kosnya.
Kamar Tia ada di lantai 2. Kamar-kamar di lantai 1 sudah pada tertutup semua. Tidak ada penghuninya yang nongkrong di luar. Diam-diam Tia merasa lega. Apa kata orang kalo dia pulang dipapah seperti ini. Kalo ga dibilang lagi mabok, bisa dibilang yang enggak-enggak lainnya. Tapi sialnya, ketika dilantai 2 mereka berpapasan dengan si Mirna yang baru dari kamar mandi. Mirna yang selama ini jealous dengan kesexy-an Tia, perhatiin Tia dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Tiba-tiba si Mirna ketawa sinis ”Napa lo Van”. ”Sedikit mabok Mir” jawab Tia sekenanya. ”Mabok apa lo? Mabok peju kelihatannya” kata Mirna nyelekit sambil mandangi paha Tia. Reflek Tia nengok kebawah, betapa kagetnya Tia, karena dia baru sadar tadi belum bersihin leleran peju Ethan dan pejunya sendiri. Lelehan peju mengalir dari dalam memek Tia, sampai lututnya. Cukup banyak, sehingga kelihatan jelas.
PIASS! Muka Tia langsung memerah. Tia langsung berpaling, sedang Mirna terkekeh senang.
”Kalo elo kelihatannya malah kekurangan peju neh. Mana ada cowo yang ikhlas kasi pejunya ke cewe kerempeng kayo elo?” tiba-tiba Ethan nyeletuk pedes. Muka Mirna berubah dari merah, kuning sampai jadi ungu.
”Heh, gue juga punya cowok yang mau ngentot sama gue tanpa gue minta” balas Mirna ketus.
”Nah, berarti kan lo bedua sama, sama-sama butuh kontol & pejunya. Napa saling hina. Urus aja urusan lo masing-masing, dan kenikmatan lo masing-masing. Ga usah saling sindir” tandas Ethan.
Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Tia sedikit terkejut, ga nyangka kalo si bejat Ethan bisa ngomong cerdas seperti itu. Betul-betul penyelamatnya. Setelah ditidurkan di ranjangnya Ethan pamit ”Gue cao dulu ya Tia. Thanks buat malam ini. Betul-betul sex yang hebat. Baru kali ini gue ngrasain. Kalo lo pengen, call gue aja ya. kontol gue selalu siap melayani hehe”. ”Enak aja. Ini pertama dan terakhir Than. Kapok gue naik mobil lo” balas Tia pedas.
Ethan cuma tartawa saja, lalu berbalik menutup pintu dan pergi. Sebenarnya Tia merasakan hal yang sama dengan Ethan, betul-betul sex yang luar biasa malam ini. Tia ragu-ragu, bila Ethan ngajak lagi, emang dia bakal langsung nolak. Kok ga yakin ya? Sialan maki Tia pada diri sendiri. Sekarang gue butuh tidur. Dalam sekejap Tia langsung terlelap, tanpa berganti pakaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar