DAPAT JATAH NGENTOT SETELAH NGANTER PULANG
Kuliah jam terakhir di kampus S di kawasan Jakarta Selatan baru saja
berakhir. Jam menunjukkan pukul 18.00 dan hari pun mulai gelap. Tia, lengkapnya
Listya Andriani Fenita, mahasiswi semester 4 fakultas Ekonomi dengan rambut
sebahu berwarna brunette berjalan meninggalkan kampus menuju halte depan
kampus. Sesampainya di halte, Tia merasa agak kurang nyaman. Mata para cowok
penjual rokok dan si timer memelotinya seolah ingin menelanjanginya.
Tersadarlah Tia bahwa hari itu dia memakai pakaian yang sangat sexy. T-shirt
putih lengan pendek dengan belahan rendah bertuliskan WANT THESE? sehingga susunya
yang berukuran 36C seolah hendak melompat keluar, akibat hari itu Tia
menggunakan BH ukuran 36B (sengaja, biar lebih nongol). Apalagi kulit Tia
memang putih mulus. Di tambah rok jeans mini yang digunakannya saat itu,
mempertontonkan kaki jenjang & paha mulusnya karena Tia memang cukup
tinggi, 173cm.
”Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin
ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen”, pikir Tia.
Biasanya Tia bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang
lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil
cowok-cowok di jalan. Siang tadi Tia ke kampus datang numpang mobil temannya,
Angel. Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit.
Tia tambah salah tingkah karena cowok-cowok di halte tersebut mulai agak
berani ngliatin belahan susunya yang nongol lebih dekat lagi. ”Najis, berani
amat sih nih cowok-cowok mlototin susu gue”, membatin lagi si Tia. Tia
menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan
pandangan mesumnya ke pantat Tia yang memang bulat sekal dan menonjol.
Makin salah tingkahlah Tia. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang
sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya.
Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Tia tidak kebayang
tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya.
Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada. Jam segini di kos juga
kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung. Tia coba alternatif terakhir dengan
menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman-temannya yang punya
mobil, eh sialnya HP mereka pada off. ”Buset, sial banget sih gue hari ini.”
Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai ”Neng, susunya mau
jatuh tuh, abang pegangin ya. Kasihan, pasti eneng keberatan hehe”. Pias!
Memerah muka Tia. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya
malah balas makin pelototin susu Tia. Makin jengahlah si Tia.
Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Tia. Jendelanya
terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil
menyeringai, si Ethan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Tia, berkulit
hitam, tinggi besar, hampir 180cm.
”Tia, jualan lo disini? Hehe…” Tia membalas ”Sialan lo, gue ga ada tumpangan
neh, terpaksa tunggu bus. Than, anter gue ya…” pinta Tia.
Tia sebenarnya enggan ikut bersama si Ethan karena dia terkenal suka main
cewek. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si
Ethan. Tapi si Ethan malah bilang ”Wah sory Tia, gue harus pergi jemput nyokap
gue. Arahnya beda sama kosan elo”
”Than, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo” rajuk Tia. Sambil
nyengir mesum Ethan berucap ”Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin”
”Iya deh, ntar gue bayar.” Tia asal ucap, yang penting bisa pergi segera
dari halte tersebut. ”Hehe sip…” kata Ethan sambil membuka pintu untuk Tia. Tia
masuk ke dalam mobil Ethan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di
halte yang kehilangan santapan rohani.
Mobil Ethan mulai menembus kemacetan ibu kota.
”Buset dah lo Tia, sexy amat hari ini”.
Kata Tia ”Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian
lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai
bagus hehe…”
”Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dikentot sama tu abang-abang di halte
haha…” balas Ethan.
“Sial, enak aja lo ngomong Than!” maki Tia.
Sambil mengerling ke Tia, Ethan berucap “Tia, bayaran tumpangan ini, bayar
sekarang aja ya”
”Eh, gue bawa duit cuma dikit Than. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo” balas Tia.
“Sapa yang minta diduitin bensin, Non” jawab Ethan.
“Trus lo mau apa? Traktir makan?” tanya Tia bingung.
“Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja.” ucap Ethan misterius. Semakin
bingung si Tia. Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Ethan berkata ”Cukup
lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin susu lo. Napsu banget gue
liatnya.” Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya.
Seperti disambar petir Tia kaget dan berteriak ”BANGSAT LO THAN. LO PIKIR
GUE CEWE APAAN!!”. Pandangan tajam Tia pada wajah Ethan yang tetap
cengar-cengir.
“Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini?”
kata Ethan. Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak
gubuk gelandangan. Tia jelas ogah. “Bisa makin runyam kalo gue turun disini.
Bisa2 gue digangbang.” Tia bergidik sambil melihat sekitarnya. ”Ya biarlah si
Ethan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi susu gue. Itung-itung amal. Kampret
juga si Ethan ini.” Akhirnya Tia ngomong ”Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan?
Jangan lama-lama.” Tia ketus.
”Ga kok Tia, cuma sampe kos lo doang.” kata Ethan penuh kemenangan. ”Sialan,
itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan…”
pikir Tia.
Tangan kiri Ethan langsung terjulur meraih susu Tia sebelah kanan bagian
atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Tia merasakan jari-jari kasar Ethan
dikulit susunya mulai membelai-belai pelan. Darah Tia agak berdesir ketika
merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada susu kanan
bagian atasnya. Sambil tetap menyetir, Ethan sesekali melirik ke sebelah
menikmati muka Tia yang menegang karena sebal susunya diremas-remas. Ethan
sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Tia tidak sadar kalau laju mobil
tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Ethan yang mulai
meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan susunya.
Nafas Tia mulai agak memburu, tapi Tia masih bisa mengontrol pengaruh
remasan-remasan susunya pada nafsunya ”Enak aja kalo gue sampe terangsang
gara-gara ini,” pikir Tia. Tapi Ethan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya
menyelusup kedalam t-shirt Tia, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu
ukuran lebih kecil. Susu Tia yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak
tangan Ethan yang sebenarnya lebar juga. ”Ahh…!” Tia terpekik kaget karena
manuver Ethan. ”Hehe buset susu lo Tia, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget
ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe…” ujar Ethan penuh nafsu.
Ethan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta susu Tia
keluar dari BH-nya. Susu sebelah kanan Tia kini nongol keluar dari wadahnya dan
terekspos full. ”Wuah..buset gedenya. Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya
Tia?” kata Ethan vulgar.
”Bangsat lo Than. Kok sampe gini segala?” protes Tia berusaha mengembalikan susunya
kedalam BH-nya. Tangan Tia langsung ditahan oleh Ethan ”Eh, inget janji lo. Gue
boleh ngremesin susu lo. Mo di dalam BH kek, di luar kek, terserah gue.” Sambil
cemberut Tia menurunkan tangannya. Penuh kemenangan, Ethan kembali menggarap susu
Tia yang kini keluar semuanya.
Remasan-remasan lembut di pangkal susu, dilanjutkan dengan belaian memutar
disekitar puting, membuat Tia semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai
memburu lagi. Apalagi Ethan mulai memelintir-melintir puting Tia yang besar dan
berwarna pink. Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Ethan yang kasar
memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari susu Tia. Perasaan
nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan
getaran-getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan
Tia. ”Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa
nahan!” membatin si Tia.
Tapi puting Tia yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Ethan
yang berpengalaman. ”Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo!” pikir Ethan
kesenangan. Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Tia tidak
sadar kalau Ethan sudah mengeluarkan kedua bongkah susunya. Tangan kiri Ethan
semakin ganas meremas-remas susu dan memilin-milih kedua puting Tia.
Ucapan-ucapan mesum pun mulai mengalir dari Ethan “Nikmatin aja Tia,
remasan-remasan gue. Puting lo aja udah mulai ngaceng tuh. Ga usah ditahan
birahi lo. Biarin aja mengalir. memek lo pasti udah mulai basah sekarang.” Tia
sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Ethan, tapi pada saat yang sama
ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Tia untuk mengikuti libidonya yang
semakin memuncak. Tia juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab.
“Sial..memek gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa
jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si
Ethan masih ngremesin susu gue” pikir Tia yang mulai susah menahan birahinya.
Berpikir seperti itu, Tia melonggarkan pertahanannya, membiarkan rasa gatal
yang mulai menjalari memeknya menguat. Efeknya langsung terasa. Semakin Ethan
mengobok-ngobok susunya, rasa gatal di memek Tia semakin memuncak. “BUSETT.
Cuma diremes-remes susu gue, gue udah mo keluar?” Tia menggigit bibir bawahnya
agar tidak mendesah, ketika kenikmatan semakin menggila di bibir memeknya.
Ethan yang sudah memperhatikan dari tadi bahwa Tia terbawa oleh birahinya,
semakin semangat menggarap susu Tia.
Ketika melihat urat leher Tia menegang tanda menahan rasa yang akan meledak
di bawahnya, jari telunjuk dan jempol Ethan menjepit kedua puting Tia dan
menarik agak keras kedepan. Rasa sakit mendadak di putingnya, membawa efek
besar pada rasa gatal yang memuncak di pepek Tia. Kedua tangan Tia meremas jok
kuat-kuat, dan keluar lenguhan tertahan Tia “Hmmmffhhhhhhh….”. Pada saat itu,
memek Tia langsung banjir oleh cairan pejunya. Pantat Tia mengangkat dan
tergoyang-goyang tidak kuat menahan arus orgasmenya. “Oh..oh..hmmffhh” Tia
masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja.
Karena Ethan sudah melihat bagaimana Tia orgasme, keenakan karena susunya
dipermainkan. “Hahaha dasar lonte lo Tia. Sok ga suka. Tapi keluarnya sampe
kelonjotan gitu.” Ngakak Ethan penuh kemenangan.
Nafas Tia masih tidak beraturan, dan agak terbungkuk-bungkuk karena
nikmatnya gelombang orgasme barusan. “Kampret lo Than!” maki Tia perlahan. “Lo
boleh seneng sekarang. Tapi berikut ga bakalan gue keluar lagi. Gue udah ga
horny lagi” tambah Tia yang berpikir setelah dipuasin sekali maka libidonya
akan turun. Tapi, ternyata inilah kesalahan terbesarnya. Beberapa saat setelah
memeknya merasakan orgasme sekali, sekarang malah semakin berkedut-kedut, makin
gatal rasanya ingin digesek-gesek. ”Lho, kok memek gue makin gatel.
Berkedut-kedut lagi. Aduuuh..gue pengen memek gue dikontolin
sekaraangg..siaall..” sesal Tia dalam hati. Ethan seperti tahu apa yang
berkecamuk dalam diri (dan memek) Tia. Walaupun Tia bilang dia tidak horny
lagi, tapi nafasnya yang memburu dan putingnya yang semakin ngaceng mengatakan
lain. Ethan menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan bersemak yang
memang sangat sepi, dan tangannya langsung bergerak ke setelan kursi Tia.
Tangan satunya langsung menekan kursi Tia agar tertidur. Tia yang masih
memakai seatbealt, langsung ikut terlentang bersama kursi. ”EEHHH…APA-APAAN LO
THAN??” Teriak Tia. Tidak peduli teriakan Tia, tangan kiri Ethan langsung
meremas susu Tia lagi, sedang tangan kanannya langsung meremas memek Tia.
”OOUUHHHH……….!!” lenguh Tia keras, karena tidak menyangka memeknya yang semakin
gatel dan berkedut-kedut keras akan langsung merasakan gesekan, bahkan remasan.
Akibatnya, Tia langsung orgasme untuk kedua kalinya. Ethan tidak tinggal diam,
ketika badan Tia masih mengejang-ngejang, jari-jarinya menggesek-gesek
permukaan celana dalam Tia kuat-kuat. Akibatnya, gelombang orgasme Tia terjadi
terus-menerus.
”Oouuuhh…Aghhhh…Ouhhhhhhhh hh Ethaannnnn…!! Teriak Tia makin keras karena
kenikmatan mendadak yang menyerang seluruh selangkangan dan tubuhnya. Kedua
tangan Tia semakin kuat meremas jok, mata memejam erat dan urat-urat leher
menonjol akibat kenikmatan yang melandanya. Ketika gelombang orgasme mulai
berlalu, Tia mulai membuka matanya dan mengatur pernafasannya. Rasanya jengah
banget karena keluar begitu hebatnya di depan si Ethan. ”Aseem, napa gue keluar
sampe kaya gitu sih. Bikin tengsin aja. Tapi, emang enak banget. Udah
semingguan gue ga ngentot.” batin Tia.
Saat Tia masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Ethan sudah bergerak di
atas Tia, mengangkat t-shirt Tia serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga susu
Tia yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Ethan. Tersenyum puas dan
napsu banget Ethan berucap ”Gilaa..susu lo Tia. Gede banget, mengkal lagi.
Harus gue puas-puasin ngenyotinnya ni malem.” Ethan langsung menyergap kedua susu
Tia yang putingnya masih mengacung tegak. Mulutnya mengenyot susu yang sebelah
kanan, sambil tangan kanannya meremas-remas & memilin-milin puting yang
sebelah kiri. Diisap-isap, lidah Ethan juga piawai menjilat-jilat dan memainkan
kedua puting Tia. Gigitan-gigitan kecil dipadu remasan-remasan gemas jemari
Ethan, membuat Tia terpekik ”Ehhgghh ahh.. ahh.. Ehhtanhnn.. kahtanya..
kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. kok sekarangg.. loh ngeyotin susu
guehh…ahh..ahh..” kata Tia sambil tersengal-sengal nahan birahi yang naik lagi
akibat rangsangan intensif di kedua susunya. Ethan sudah tidak ambil pusing
”Hajar bleh. Kapan lagi gue bisa nikmatin susu kaya gini bagusnya.”
Sekarang kedua tangan Ethan menekan kedua susu Tia ketengah, sehingga kedua
putingnya saling mendekat. Kedua puting Tia langsung dikenyot, dihisap &
dimainin oleh lidah Ethan. Sensasinya luar biasa, Tia semakin terhanyut oleh
birahinya. Desahan pelan tertahan mulai keluar dari bibir ranum Tia. Lidah
Ethan mulai turun menyusuri perut Tia yang putih rata, berputar-putar sejenak
di pusernya. Tangan kanan Ethan aktif membelai-belai dan meremas paha bagian
dalam Tia. ”Aah..ah.. emhh.. emh..Than.. lo ngapahin sihh..” keluh Tia tak jelas.
Dengan sigap Ethan menyingkap rok mini Tia tinggi-tinggi. Memperlihatkan mini
panty La Senza Tia berwarna merah. Agak transparan, dibantu cahaya lampu jalan
samar-samar memperlihatkan isinya yang menggembung montok. Jembut Tia yang
tipis terlihat hanya diatas saja, dengan alur jembut ke arah pusernya.
”Buseett..sexxyy bangett.. bikin konak gue ampir ga ketahan.” syukur Ethan
dalam hati.
Tanpa babibu lagi jari-jari Ethan langsung menekan belahan pepek Tia, dan
Ethan langsung mengetahui betapa horny-nya Tia ”Wah Tia, memek lo udah becek
banget neh. Panty lo aja ampe njeplak gini hehe…” Tia cuma bisa
menggeleng-geleng lemah, sambil tetap menggigit bibir bawahnya, karena jemari
Ethan menenekan dan menggesek-gesek memeknya dari atas panty.
”Thaan..than..singkirinn tangan lo doong….emh..emh..” keluh Tia perlahan, tapi
matanya memejam dan gelengannya semakin cepat. ”Wah, harus cepat gw beri teknik
lidah gue neh, biar si Tia makin konak hehe…” pikir Ethan napsu.
Cepat Ethan ambil posisi di depan selangkangan Tia yang terbuka. Kursi Tia
dimundurkan agar beri ruang cukup untuk manuver barunya. Paha Tia dibuka
semakin lebar, dan Tia nurut saja. Jemari Ethan meraup panty mungil Tia, dan
membejeknya jadi bentuk seperti seutas tali sehingga masuk kedalam belahan
memek Tia. Ethan mulai menggesek-gesekkan panty Tia ke belahan memiawnya dengan
gerakan naik turun dan kiri kanan yang semakin cepat. ”Aah.. aahh…ehmm..ehhmm..
uuh.. hapaan itu Etthann ahh…” desah Tia keenakan, karena gesekan panty
tersebut menggesek-gesek bibir dalam memeknya sekaligus clitorisnya. Ethan juga
semakin konak melihat memek Tia yang terpampang jelas.
Dua gundukan tembem seperti bakpau, mulus tanpa ada jembut di sekelilingnya,
cuma ada dibagian atasnya saja.
”Tia, pepek lo ternyata mantap & montok banget. Pasti enak kalo gue
makan neh. Apalagi sampe gue genjot nanti hehe” ujar Ethan penuh nafsu. Panty Tia
dipinggirkan sehingga lidah Ethan dengan mudah mulai menjilati bibir memiaw Tia.
Tapi sebentar saja Ethan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya.
Langsung diangkatnya pantat Tia, dan dipelorotkan panty-nya.
Kini antara Ethan dan memek Tia yang tembem dan mulus, sudah tidak ada
penghalang apa-apa lagi. Ethan langsung menyosorkan mulutnya untuk mulai
melumat bakpao montok itu. Tapi, Tia yang tiba-tiba memperoleh kesadarannya,
karena ada jeda sesaat ketika Ethan melepaskan pantynya, berusaha menahan
kepala Ethan dengan kedua tanggannya. ”Gila lo Than, mo ngapain lo?? Jangan
kurang ajar ya. Bukan gini perjanjian kita!” ujar Tia agak keras. Tapi kedua
tangan Tia dengan mudah disingkirkan oleh tangan kiri Ethan, dan tanpa dapat
dicegah lagi mulut Ethan langsung mencaplok memek Tia. Ethan melumatnya dengan
gemas, sambil sekali lidah menyapu-nyapu clitoris dan menusuk-nusuk kedalam
memiaw. Bunyi kecipakan ludah dan peju Tia terdengar jelas. Konak Tia yang
sempat turun, langsung naik lagi ke voltase tinggi. Kepala Tia mengangkat dan
dari bibirnya yang sexy keluar lenguhan agak keras.
”Ouuuffhhh….eeahh…ah. .ah lo apain mehmmek gue Thann..” erang Tia nyaris
setengah sadar.
Rasa gatal yang hebat menyeruak dari sekitar selangkangannya menuju
bibir-bibir memeknya. Rasa gatal itu mendapatkan pemuasannya dari lumatan
bibir, jilatan lidah dan gigitan kecil Ethan. Tapi, semakin Ethan beringas
mengobok-obok memek Tia dengan mulut, dibantu dengan ketiga jarinya yang
mengocok lubang memek Tia, rasa gatal nikmat itu malah semakin hebat. Tia sudah
tidak dapat membendung konaknya sehingga desahan dan erangannya sudah berubah
menjadi lenguhan.
” OUUHHHHG….. HMMPPHH… ARRGGHH.. HAHHH.. OUHHH..”.
Kepala Tia menggeleng ke kiri dan kanan dengan hebatnya. Kedua tangannya
menekan kepala Ethan semakin dalam ke selangkangannya. Pantatnya naik turun
tidak kuat menahan rangsangan yang langsung menyentuh titik tersensitif Tia.
Rasa ogah & jaim sudah hilang sama sekali. Yang ada hanya kebutuhan untuk
dipuaskan.
”ETHAANN…GILLAA… HOUUUHHH.. ENAAKK…. THANN…AHHH” Tia semakin keenakan.
Ethan yang sedang mengobok-obok memek Tia semakin semangat karena memek Tia
sudah betul-betul banjir. Peju dan cairan pelumas Tia membanjir di mulut dan
jok mobil Ethan. Jempol kiri Ethan menggesek-gesek clitoris Tia, sedang
jari-jari Ethan mengocok-ngocok lubang memek dan G-spot Tia dengan cepat. ”Heh,
ternyata lo lonte juga ya Tia. Mulut lo bilang nggak-nggak mulu. Tapi memek lo
banjir kaya gini. Becek banget…” kata Ethan dengan semangat sambil tetap ngocok
memiaw Tia.
Dalam beberapa kocokan saja Tia sudah mulai merasakan bahwa gelombang
orgasme sudah diujung memeknya. Ketika Ethan melihat mata Tia yang mulai merem
melek, otot-otot tangan mulai mengejang sambil meremas jok mobil kuat-kuat dan
pantat Tia yang mulai mengangkat, Ethan tau bahwa Tia akan sampai klimaksnya.
Langsung saja Ethan menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah selangkangan Tia.
Tia jelas saja langsung blingsatan ” Ah..ah napa brentii…” sambil tangannya
mencoba mengocok memeknya sendiri. Ethan dengan tanggap menangkap tangan Tia,
dan berujar ”Lo mau dituntasin?”. Tia merajuk ”Hiyah.. Than.. gue udah konak
banggett nih. Pleasee.. kocokin lagi gue ya…”
“Kalo gitu lo nungging sekarang…” kata Ethan sambil menidurkan kursi sopir
agar lebih lapang lagi dan ada pijakan buat Tia nungging. “Napa harus nungging
Than?” Tia masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya
sendiri. “Ayo, jangan bantah lagi…” kata Ethan sambil mengangkat pantat Tia
agar segera menungging.
Tia dengan patuh menaruh kedua tangannya di jok belakang, dengan kedua lutut
berada di jok depan yang sudah ditidurkan. Posisi yang sangat merangsang Ethan,
demi melihat bongkahan pantat yang bulat, dan memek tembem yang nongol mesum di
bawahnya.
Cepat Ethan melepas sabuk dan celana panjangnya, lalu meloloskan celana
dalamnya. Langsung saja kontol hitam berurat sepanjang 17cm dan berdiameter
4.5cm itu melompat tegak mengacung, mengangguk-ngangguk siap untuk bertempur. Tia
yang mendengar suara-suara melepas celana di belakangnya, menengok dan langsung
kaget melihat kontol Ethan sudah teracung dengan gagahnya.
”Buset, gede juga tu kontol, hampir sama dg punya Albert.” pikir Tia reflek.
”Eh, lo mo ngontolin gue Than? Enak aja!” teriak Tia dan mencoba untuk membalik
badan.
Tapi Ethan lebih cepat lagi langsung menindih punggung Tia, sehingga Tia
harus bertelekan lagi dengan kedua sikunya ke jok belakang. Ethan menggerakkan
maju mundur pantatnya sehingga kontolnya yang ngaceng, menggesek-gesek bibir
memek Tia. ”Sshh…Than…mmhh.. jangan macem-macem lo ya!” ujar Tia masih berupaya
galak, tidak mau dikentot oleh Ethan.
Kedua tangan Ethan meraih kedua susu besar Tia yang menggantung dan
meremas-remasnya dengan ganas. Sambil menciumi dan menggigit tengkuk Tia, Ethan
berkata ”Udah deh, lo ga usah sok ga doyan kontol gitu. Kan lo yang mau
dituntasin. Ini gue tuntasin sekalian dengan kontol gue. Lebih mantep timbang
cuma jari & lidah hehe…” Remasan & pilinan di kedua toket dan serbuan
di tengkuk dan telinga membuat gairah Tia mulai naik lagi. Nafas Tia mulai
memburu. Tapi Tia masih mencoba untuk bertahan. Namun, gesekan kontol yang
makin intense di bibir memek Tia, betul-betul membuat pertahanan Tia makin
goyah. Kepalanya mulai terasa ringan, dan rasa gatal kembali menyerang memeknya
dengan hebat.
”Hmffh…shh…awas lo Than kalo sampe hhemm.. sampe berani masukin kontol lo,
lo bakal gue..hmff..gue….OUUHHHHH” omongan Tia terputus lenguhannya, karena
tiba-tiba Ethan mengarahkan pal-kon nya ke lubang memek Tia yang sudah basah
kuyup dan langsung mendorongnya masuk, hingga kepala kontol Ethan yang besar
kaya jamur merah amblas dalam memek tembem Tia, sehingga ada peju Tia yang muncrat
keluar.
”Hah..hah…shhh…brengs ek lo Ethannn. kontol lo…kontol lo…itu mo masuk ke
memek guee…” erang Tia kebingungan, antara gengsi dan birahi. Ethan diam saja,
tapi memajukan lagi pantatnya sehingga tongkolnya yang besar masuk sekitar 2 cm
lagi, tapi kemudian ditarik perlahan keluar lagi sambil membawa cairan pelumas
memek Tia. Sekarang pantat Ethan maju mundur perlahan, mengocok memiaw Tia tapi
tidak dalam-dalam, hanya dengan pal-konnya aja. Tapi, hal ini malah membuat Tia
blingsatan, keenakan.
”HMFPHH….HEEMMFFHH…SS HH AAHH…Ethannn kontol lo… kontol lo… ngocokin memek
guee….hhmmmff”. Rasa gatal yang mengumpul di memek Tia, serasa digaruk-garuk
dengan enaknya. Tia yang semula tidak mau dikontolin, jadi kepengen dikocok
terus oleh kontol Ethan.
Kata Ethan ”Jadi mau lo gimana? Gue stop neh”. Ethan langsung mencabut
kontolnya, dan hanya menggesek-gesekkan di bibir memek Tia. ”Ethaan…pleasee..
kentot gue. Masukin kontol lo ke memek gue. Gue udah ga tahan gatelnya..gue
pengen dikenttooott!!!” rengek Tia sambil menggoyang-goyangkua pinggulnya,
berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Ethan yang dibibir memeknya bisa
masuk lagi.
”Hahahaha sudah gue duga, elo emang lonte horny Tia. Dari tampang & body
elo aja gue tau, kalo elo itu haus tongkol” tawa Ethan penuh kemenangan. ”Ayo
buka paha lebih lebar lagi” perintah Ethan. Tia langsung menurutinya, membuka
pahanya lebih lebar sehingga memeknya makin terpampang. Ethan tanpa tedeng
aling-aling langsung menusukkan kontolnya kuat-kuat ke memek Tia.
Dan…BLESHH…seluruh tongkol hitam itu ditelan oleh memek montok Tia. Air peju Tia
terciprat keluar akibat tekanan tiba-tiba benda tumpul besar.
”AUUGGHHHH…………!!! ” pekik Tia yang kaget dan kesakitan.
”Hehehe gimana rasa kontol gue Tia?” kekeh Ethan yang sedang menikmati
hangat dan basahnya memek Tia. Tia masih shock dan agak tersengal-sengal
berusaha menyesuaikan diri dengan benda besar yang sekarang menyesaki liang
memeknya. ”Buseet..tebel banget nih kontol, memek gue penuh banget, keganjel.
Mo buka paha lebih lebar lagi udah ga bisa.. mhhmff” erang Tia dalam hati.
Karena Tia diam saja, hanya nafasnya saja yang terdengar memburu.
Ethan mulai menarik keluar kontolnya sampai setengahnya, kemudian
mendorongnya masuk lagi. Demikian terus menerus dengan ritme yang tepat.
”Hehh..heh…mmm legit banget memek lo Tia..” desah Ethan keenakan ngentotin
memek Tia yang peret tapi basah itu. Hanya butuh tiga kocokan, Tia mulai didera
rasa konak dan kenikmatan yang luar biasa. Menjalari seluruh tangan, pundak, susunya,
sampai selangkangan dan seluruh memeknya. Rasa gatal yang sangat digemari oleh Tia
seperti mengumpul dan menjadi berkali lipat gatalnya di pepek Tia. Tia sudah
tidak mendesah lagi, tapi melenguh dengan hebat. Hilang sudah gengsi, tinggal
rasa konak yang dahsyat.
”UUHHHHH…..UHHH……OUUHHGG GG… ENNAAKKNYAA…”.
”OH GODD..memek GUE…memek GUE..”
Tia terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..
”memek GUE..GATELLL BANGETT….KENTTOOTTT GUE TTHANN…ARGGHH…”
Lenguhan Tia semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir
sexy-nya. Kepalan tangan Tia menggegam keras, kepalanya menggeleng semakin
cepat, pinggulnya bergerak heboh berusaha menikmati seluruh kontol Ethan. Ethan
pun terbawa napsunya yang sudah diubun-ubun. Tangannya meremas-remas susu Tia
tanpa henti dengan kasarnya, dan Ethan sudah tidak menciumi pundak &
tengkuk Tia, melainkan menggigitnya meninggalkan bekas-bekas merah. Pantatnya
bergerak maju mundur dengan ritme yang berantakan, cepat lalu perlahan,
kemudian cepat lagi, membuat kontol Ethan mengocok memek Tia seperti kesetanan.
Bunyi pejuh Tia yang semakin membanjir menambah nafsu mereka berdua semakin
menggila. SLEPP..SLEPP..SLEPP..PLAK..PLA K…suara kontol yang keluar masuk memek
dan benturan pantat Tia dengan pangkal kontol Ethan terdengar di sela-sela
lenguhan Tia & Ethan. Tak sampai 10 menit Tia merasakan aliran darah
seluruh tubuhnya mengalir ke memeknya. Rasa gatal sepertinya meruncing dan
semakin memuncak di tempat-tempat yang dikocok oleh tongkol Ethan.
”GUEE KELUAARRRR THANNN……OUUUHHHHHHHHH….A HHHHHHH…” teriak Tia melampiaskan
rasa nikmat yang tiba-tiba meledak dari memeknya. Ethan merasakan semburan
hangat pada tongkolnya dari dalam memek Tia. Karena Ethan tetap mengocokkan
kontolnya, bahkan lebih cepat ketika Tia mencapai klimaksnya, Tia bukan saja
dilanda satu orgasme, melainkan beberapa orgasme sekaligus bertubi-tubi.
”OAHHH…OHHH….UUUHH..KOK..K OK.. KLUAR TERUSSS NIIIHHH…” erang Tia dalam
klimaksnya yang berkali-kali sekaligus. Hal ini membuat Tia berada dalam
kondisi extacy dalam 30 detik lamanya. Badan Tia berkelonjotan, air pejunya
muncrat keluar dari dalam memeknya. ”Gilaa..enak bener than… gue sampe keluar
berkali-kali” ujar Tia agak bergetar karena Ethan masih dengan nafsunya mompain
memek Tia. ”Hehehe demen banget liat lo keluar kaya gitu Tia. Betul-betul
nafsuin. Tapi ini baru setengah jalan. Gue bikin lo lebih kelonjotan lagi. Gue
kentot lo sampai peju lo keluar semua…” kata Ethan.
Tia hanya bisa merutuk dalam hati, karena memang dia merasa keenakan dientot
Ethan dengan cara sekasar itu. Kemudian Ethan membalik tubuh Tia agar
terlentang dan bersandar di jok belakang. Kedua kaki Tia diangkat dan
mengangkang lebar sehingga Ethan bisa dengan jelas melihat memek Tia yang
chubby itu berleleran dengan peju Tia. ”Than, udahan dulu ya. Gue lemes banget…”
Tia terengah-engah minta time-out. Tapi bukan Ethan namanya kalo nurutin
kemauan si cewek. Bagi Ethan, si cewek harus digenjot terus sampai betul-betul
lemes, baru disitu si cewek dapat klimaksnya yang paling hebat. Tidak peduli
rengekan Tia, Ethan langsung mengarahkan kontolnya ke memek Tia yang menganga,
dan langsung BLEESHH..!! Dengan mudahnya memek Tia menelan kontol Ethan.
”Hmmffpp..sshiitt..” Tia cuma bisa mengumpat perlahan karena tiba-tiba saja
(lagi) kontol Ethan sudah amblas kedalam memeknya. Ethan langsung menggenjot Tia
dengan kecepatan tinggi. SLLEPP…SLEEPP… SLLEPPP…SLEPP…. kontol Ethan keluar
masuk memek Tia dengan cepat. Tia yang sudah lemes dan kehabisa energy,
tiba-tiba mulai merasakan sensasi horny lagi. ”Oh shit..gue kok horny lagi.
Lagi-lagi memek gue minta digaruk shhhh..” mengumpat Tia dalam hati. Ethan yang
kini berhadapan dengan Tia, bisa melihat perubahan mimik muka Tia yang dari
lemes dan ogah-ogahan, menjadi mimik orang keenakan dan horny abis. ”Hehehe gue
kata juga apa. Elo memang harus dikentot terus, dasar memek lonte…” ujar Ethan
sambil terus memompa memek Tia. Kedua tangan Ethan kini bertelekan di susu Tia,
dan meremasnya seperti meremas balon.
”AAHH…AHH…AHH..EEMMPPHH… .EKKHH….” erang Tia yang merem melek keenakan
dientot. Kali ini tidak sampai 5 menit, seluruh otot tubuh Tia sudah mengejang.
Kedua tangan Tia memeluk dan mencakar punggung Ethan kuat-kuat. Lenguhan yang
keluar dari mulut Tia semakin keras.
”HOUUUHH….HOOOHH….UUUGGHHH …ENNAAKKKKK..TERUSSS THANN…. GENJOTTT TERUSS….
GUE AMPIIRR NEEHHH……..”.
”Woe, lonte, lo udah mo keluar lagi? Tunggu gue napa” damprat Ethan tapi tetapi
malah mempercepat genjotannya. Tanpa dapat dihalangi lagi, memek Tia kembali
berkedut-kedut keras dan meremas-remas kontol Ethan yang berada didalamnya.
Diiringi pekikan keras, Tia mencapai klimaksnya yang kesekian.
”AAGGGHHHHHHHHHHHHH……….. ………GUE KLUUAARRR ……..”.
Tia merasakan gelombang kenikmatan yang luar biasa itu lagi, dan seluruh
tulangnya serasa diloloskan. ”Hhhh…..enak bangetttttt. Lemes banget gue”
membatin si Tia. Melihat Tia yang sudah keluar lagi, kali si Ethan agak kesal
karena dia sebenernya juga sudah hampir keluar. Tapi kalo si cewek sudah nggak
binal lagi, si Ethan merasa kurang puas. ”Sialan, lo Tia. Main keluar aja lo.
Kalo gitu gue entot diluar aja lo. Di sini sempit banget”.
Maka Ethan langsung membuka pintu mobil, keluar dan menarik Tia keluar.
”Eh..eh.. apa-apaan ni Than. Gue mo dibawa kemana?” tanya Tia lemes. “Kaki gue
lemes banget Than, susah banget berdiri” tambah Tia. Ethan langsung bopong Tia
keluar dari mobil. Langsung dibawa kedepan mobil. Lantas badan Tia
ditenkurapkan di kap depan BMW-nya.
Posisinya betul-betul merangsang. Pinggang ke atas tengkuran di kap mobil,
dengan kedua tangan terpentang. Kedua kaki Tia yang lemes menjejak tanah,
dibuka lebar-lebar pahanya oleh Ethan. Tia jengah sekali karena kini dia bugil
di tempat terbuka. Siapa saja bisa melihat mereka. ”Than, balik dalam lagi aja
yuk” ujar Tia sambil berupaya berdiri. Tapi dengan kuatnya tangan Ethan menahan
punggung Tia agar tetap tengkurap di kap mobil, sehinggu pantatnya tetap
nungging. ”Kan gue udah bilang, gue bakal kentotin lo sampai habis peju lo Tia”
ujar Ethan yang nafsunya makin berkobar melihat posisi Tia.
Hawa dingin malam malah membuat Ethan merasa energinya kembali lagi. Kedua
tangan Ethan meremas bongkahan semok pantat Tia, dan membukanya sehingga memek Tia
yang masih berleleran peju ikut membuka. Ethan langsung melesakkan kontolnya
dalam-dalam ke memek Tia. ”AHHHH…” pekik Tia tertahan.
Kali ini Ethan betul-betul seperti kesetanan. Tidak ada gigi 1, atau 2,
bahkan 3. Langsung ke gigi 4 dan 5. Genjotan maju mundurnya dilakukannya sangat
cepat, dan ketika menusukkan tongkolnya dilakukan dengan penuh tenaga. PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK..bunyi pantat Tia yang beradu dengan badan Ethan semakin
keras terdengar. ”GILAA…ENAKKK BANGET NIH memekKK…..” Ethan mengerang keenakan.
Tangannya mencengkram pantat Tia kuat-kuat, dan kepala Ethan mendongak ke
atas, keenakan. Tia yang mula-mula kesakitan, mulai terangsang lagi. Entah
karena kocokan Ethan, atau karena sensasi ngentot di areal terbuka seperti ini.
Perasaan seperti dilihat orang, membuat memek Tia berkedut-kedut dan gatel
lagi. Maka lenguhannya pun kembali terdengar.
”OUUHHH….HHHMMFFPPPPP….OHH H..UOOHH…ENAK..ENAK..ENAAKKK ….” Tia meceracau.
Mendengar lenguhan Tia, Ethan tambah nafsu lagi ”Ooo.. lo demen ya dikentot
kasar gini ya Van..Gue tambahin lagi kalo gitu” kata Ethan dengan nafas
memburu. Jari-jari Ethan tetap mencengkram bongkahan montok pantat Tia, tapi
bedanya kedua jari jempolnya dilesakkan kedalam lubang pantatnya. Dan
digerakkan berputar-putar didalamnya. Lubang pantat Tia adalah juga merupakan
titik sensitif bagi Tia, sehingga mendatangkan sensasi baru lagi. Apalagi 2
jari jempol yang langsung mengobok-oboknya. Tia makin blingsatan dan makin
heboh lenguhannya.
”GILAA LO THAN…UUHHHHHH.. UHH..UHH.. OUUUUUUHHHHHHH…..!
Tia sudah tidak bisa berkata-kata lagi, cuma lenguhan yang kluar dari
mulutnya. Ethan tidak sadar bahwa setelah hampir 10 menit mengocok Tia dari
belakang, Tia sudah dua kali keluar lagi. Tia yang sudah agak lewat sensasi
orgasmenya, mulai menyadari bahwa gerakan Ethan mulai tidak beraturan dan
tongkolnya jadi membesar. ”Oh shit, Ethan mo keluar. Pasti dia pengen nyemprot
dalam memek gue. Harus gue cegah” pikir Tia panik. Tapi, pikiran tinggal
pikiran. Badan Tia tidak mau diajak kerja sama. Mulutnya meneriakkan ”THAAN,
JANGAN NGECRET DIDALLAMM….PLEASEE!!!”. Tapi Ethan yang memang sudah berniat
menyemprotkan pejunya dalam memek Tia, malah semakin semakin semangat
menggenjot dalam-dalam memek Tia. Tia sendiri karena memeknya semakin disesaki
oleh kontol Ethan yang membesar karena hendak ngecret, jadi terangsang lagi dan
langsung hendak ngecret juga.
Maka, ketika Ethan mencapai klimaksnya, tangannya mencengkram pantat Tia
kuat-kuat, dan kontolnya ditekan dalam-dalam dalam memek Tia, Ethan meraung
keras. “HMMUUUUAHHHHH….AAHHHH” cairan peju hangat Ethan menyemprot berkali-kali
dalam liang memek Tia. Tia pun bereteriak keras ” OUUUAAHHHH….GUE KELUARRRRR….”
dan pejunya pun ikut muncrat lagi.
Kedua mahluk lain jenis itu berkelonjotan menikmati setiap tetes peju yang
mereka keluarkan. Cairan peju Ethan dan Tia berleleran keluar dari sela-sela
jepitan kontol & memek Tia. Banyak sekali cairan yang keluar meleleh dari
memek Tia turun ke pahanya.
Ethan puas sekali bisa menembakkan pejunya dalam memek cewek sesexy Tia.
Apalagi si Tia ikutan keluar juga. ”Komplet dah” pikir Ethan. Karena lemas,
Ethan ikut tengkurap, menindih tubuh Tia di atas kap mobil. kontolnya yang
mulai mengecil, masih dibiarkan di dalam memek Tia. Sedang Tia sendiri, masih
memejamkan mata menikmati setiap sensasi extasy kenikmatan orgasme yang masih
menjalarinya seluruh tubuhnya. Belum pernah ia ngentot sampai keluar lebih dari
4 kali seperti ini. Apalagi sebelumnya dia sempat menolak. Rasa tengsin dan
malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar.
Ethan yang masih menindihnya berkata ”Hehehe enak kan. Gue demen banget
ngentot sama lo Van. Betul-betul binal & liar. Memek lo ga ada matinya,
nyemprot peju mulu” kata Ethan seenaknya. Tia cuma bisa diam dan ngedumel dalam
hati. ”Udah, bangun lo. Anter gue pulang sekarang. Berlebih banget nih gue
bayarnya” ujar Tia ketus. ”Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau.
Sekarang gue anter lo pulang” balas Ethan.
Ethan pun bangun dari punggung Tia dan beranjak ke pintu mobil dan mulai
memakai pakaian dan celananya. Tapi kemudian dia heran, kok si Tia masih
tengkurapan aja di kap mobil. ”Hei, katanya mo pulang. Kok masih tengkurapan
aja” tanya Ethan. Tia tidak menjawab, hanya terdenger dengusan nafas saja.
Ketika Ethan menghampiri, terlihatlah betapa merahnya muka Tia, karena menahan
malu. ”Than, bantuin gue bangun dong. Kaki gue lemes banget. Selangkangan gue
rasanya kaya masih ada yang ngganjel” ujar Tia malu-malu. ”Hahaha…KO juga lo
ya, cewe paling bahenol di kampus” tawa Ethan membahana. Bertambahlah merahlah
muka si Tia. Ketika mau bopong Tia, tiba-tiba pikiran mesum Ethan keluar lagi.
Dikeluarkanlah HP-nya yang berkamera. Ethan ambil beberapa shot posisi Tia yang
mesum banget itu plus dua close up memek Tia yang berleleran peju.
Karena Tia memejamkan mata untuk mengatur nafas, dia tidak sadar akan
tindakan Ethan. Akhirnya Ethan kasihan juga, tubuh Tia dibopong masuk kedalam
mobil. Bahkan dibantuin memakai pakaian dan roknya lagi. Tapi ketika Tia
meminta panty-nya, Ethan berkata ”Ini buat gue aja. Kenang-kenangan. Lo ga usah
pake aja. Memek lo butuh udara segar kelihatannya, habis tadi gue sumpalin pake
kontol gue terus”. ”Sial lo Than. Ya udah, ambil dah sana” ketus Tia.
Tia langsung tertidur di kursi mobil. Baru terbagun ketika mobil Ethan sudah
sampai di depan pagar kos-kosan Tia. ”Lo bisa jalan ga Van? Kalo masih lemes,
gue papah deh masuk ke kamar lo. Itung-itung ucapan terima kasih sudah mau
ngentot ama gue malam ini hehe” kata Ethan nakal. Tia tidak bisa menolak
tawaran itu, karena memang dia masih merasa lemas dikedua kakinya. Maka Ethan
pun memapah Tia berjalan menuju kosnya.
Kamar Tia ada di lantai 2. Kamar-kamar di lantai 1 sudah pada tertutup
semua. Tidak ada penghuninya yang nongkrong di luar. Diam-diam Tia merasa lega.
Apa kata orang kalo dia pulang dipapah seperti ini. Kalo ga dibilang lagi
mabok, bisa dibilang yang enggak-enggak lainnya. Tapi sialnya, ketika dilantai
2 mereka berpapasan dengan si Mirna yang baru dari kamar mandi. Mirna yang
selama ini jealous dengan kesexy-an Tia, perhatiin Tia dari ujung rambut sampai
ujung kaki.
Tiba-tiba si Mirna ketawa sinis ”Napa lo Van”. ”Sedikit mabok Mir” jawab Tia
sekenanya. ”Mabok apa lo? Mabok peju kelihatannya” kata Mirna nyelekit sambil
mandangi paha Tia. Reflek Tia nengok kebawah, betapa kagetnya Tia, karena dia
baru sadar tadi belum bersihin leleran peju Ethan dan pejunya sendiri. Lelehan
peju mengalir dari dalam memek Tia, sampai lututnya. Cukup banyak, sehingga
kelihatan jelas.
PIASS! Muka Tia langsung memerah. Tia langsung berpaling, sedang Mirna
terkekeh senang.
”Kalo elo kelihatannya malah kekurangan peju neh. Mana ada cowo yang ikhlas
kasi pejunya ke cewe kerempeng kayo elo?” tiba-tiba Ethan nyeletuk pedes. Muka
Mirna berubah dari merah, kuning sampai jadi ungu.
”Heh, gue juga punya cowok yang mau ngentot sama gue tanpa gue minta” balas
Mirna ketus.
”Nah, berarti kan lo bedua sama, sama-sama butuh kontol & pejunya. Napa
saling hina. Urus aja urusan lo masing-masing, dan kenikmatan lo masing-masing.
Ga usah saling sindir” tandas Ethan.
Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Tia sedikit
terkejut, ga nyangka kalo si bejat Ethan bisa ngomong cerdas seperti itu.
Betul-betul penyelamatnya. Setelah ditidurkan di ranjangnya Ethan pamit ”Gue
cao dulu ya Tia. Thanks buat malam ini. Betul-betul sex yang hebat. Baru kali
ini gue ngrasain. Kalo lo pengen, call gue aja ya. kontol gue selalu siap
melayani hehe”. ”Enak aja. Ini pertama dan terakhir Than. Kapok gue naik mobil
lo” balas Tia pedas.
Ethan cuma tartawa saja, lalu berbalik menutup pintu dan pergi. Sebenarnya Tia
merasakan hal yang sama dengan Ethan, betul-betul sex yang luar biasa malam
ini. Tia ragu-ragu, bila Ethan ngajak lagi, emang dia bakal langsung nolak. Kok
ga yakin ya? Sialan maki Tia pada diri sendiri. Sekarang gue butuh tidur. Dalam
sekejap Tia langsung terlelap, tanpa berganti pakaian.